Batik Banten pun muncul sebagai salah satu batik yang mempunyai ciri khas dan keunikan yang berbeda dari batik lain yang selama ini dikenal. Motif Batik Banten merupakan rekonstruksi dari pola hias gerabah dan keramik lokal peninggalan Keraton Kesultanan Banten. Pola hias ini sudah ditetapkan dan merupakan pola khas Banten. Motif Batik Banten banyak mengandung filosofi yang berasal dari toponim yang diambil dari nama tempat, bangunan, maupun ruang dari situs Banten Lama dan juga dari nama gelar di masa Kesultanan Banten.
Motif batik banten yang paling terkenal dan menjadi ciri khas batik Banten adalah Motif
Datulaya. Datulaya berarti tempat tinggal pangeran. Dasarnya belah
ketupat berbentuk bunga, dan lingkaran yang dibingkai sulur-sulur daun. Warna dasarnya
biru, divariasikan dengan sulur daun abu dan dasar kainnya berwarna kuning.
Pangeran yang dimaksud adalah Sultan Hasanuddin. Motifnya
diambil dari ruang keluarga kesultanan tersebut.Warna batik Banten sangat
meriah. Itu merupakan hasil perpaduan warna-warna pastel yang ceria namun
lembut. Warna ini konon sulit ditiru
perajin batik dari daerah lain karena menggunakan air Banten asli yang kabarnya
menguatkan warna.
Kombinasi warna ini juga dipengaruhi tanah. Ketika dicelup,
warna-warna terang tadi berubah menjadi nuansa pastel yang lebih kalem.
Warna-warna tersebut mencerminkan karakter orang Banten yang bersemangat,
ekspresif tetapi rendah hati.
Semangat kesultanan dan sejarah semakin terlihat pada
nama-nama motif batik Banten kebanyakan. Ada Sabakingking
(dari gelar Sultan Hasanuddin), Kawangsan (ada hubungannya dengan Pangeran Wangsa),
Kapurban (ada kaitan dengan gelar Pangeran Purba), serta Mandalikan
(berhubungan dengan Pangeran Mandalika). Ada lagi motif Srimanganti yaitu
tempat raja bertatap muka dengan rakyat dan motif Surosowan, yaitu ibukota
kesultanan Banten. Semuanya merupakan ragam hias dari karya seni abad ke-17
yang dibangkitkan kembali
Contoh Batik Banten antara lain :
Batik Banten Motif Singayaksa, motif ini diambil dari nama tempat Sultan
Hasanuddin sholat Istikharah memohon petunjuk Allah dalam mendirikan keraton.
Source : http://sosbud.kompasiana.com
Batik Banten Motif
Pancaniti, diambil dari nama tempat di mana Sultan Maulana Hasanuddin
menyaksikan para prajuritnya berlatih dilapangan.
Source : http://sosbud.kompasiana.com
Batik Banten Motif Pamaranggen adalah nama tempat dimana
para pengrajin keris dan asesoris keris dilingkungan kasultanan Banten.
Source : http://sosbud.kompasiana.com
Batik Banten Motif
Pasepen adalah nama tempat tata ruang istana tempat Sultan Maulana
Hasanuddin melakukan meditasi di Kesultanan Banten.
Source : http://sosbud.kompasiana.com
Batik Banten Motif Pejantren adalah motif ini terinspirasi dari nama
tempat di mana para pengrajin tenun di wilayah Banten.
Source : http://sosbud.kompasiana.com
Batik Banten Motif Surosowan adalah nama tempat atau ruang menghadap raja
atau Sultan Kesultanan Banten.
Source :
http://sosbud.kompasiana.com
Batik Banten Motif Kapurban, Motif yang mengambil nama gelar
diantaranya Sabakingking (gelar dari Sultan Maulana Hasanudin), Kawangsan (nama
gelar yang diberikan kepada Pangeran Wangsa dalam penyebaran agama Islam),
Kapurban (nama gelar yang diberikan kepada pangeran Purba dalam penyebaran
agama Islam), Mandalikan (berhubungan dengan Pangeran Mandalika).
Source:
http://www.motifbatik.web.id
Dan yang telah kita bahas di awal tadi, yaitu batik yang paling menjadi ciri khas batik Banten.
yaitu batik Banten Motif Dataluya
yaitu batik Banten Motif Dataluya
Source: http://batikindonesia.com
Source:
http://sosbud.kompasiana.com