Selasa, 23 September 2014

Batik Banten

Batik Banten pun muncul sebagai salah satu batik yang mempunyai ciri khas dan keunikan yang berbeda dari batik lain yang selama ini dikenal. Motif Batik Banten merupakan rekonstruksi dari pola hias gerabah dan keramik lokal peninggalan Keraton Kesultanan Banten. Pola hias ini sudah ditetapkan dan merupakan pola khas Banten. Motif Batik Banten banyak mengandung filosofi yang berasal dari toponim yang diambil dari nama tempat, bangunan, maupun ruang dari situs Banten Lama dan juga dari nama gelar di masa Kesultanan Banten.

Motif batik banten yang paling terkenal dan menjadi ciri khas batik Banten adalah Motif Datulaya.  Datulaya berarti tempat tinggal pangeran. Dasarnya belah ketupat berbentuk bunga, dan lingkaran yang dibingkai sulur-sulur daun. Warna dasarnya biru, divariasikan dengan sulur daun abu dan dasar kainnya berwarna kuning.

Pangeran yang dimaksud adalah Sultan Hasanuddin. Motifnya diambil dari ruang keluarga kesultanan tersebut.Warna batik Banten sangat meriah. Itu merupakan hasil perpaduan warna-warna pastel yang ceria namun lembut. Warna ini konon sulit ditiru perajin batik dari daerah lain karena menggunakan air Banten asli yang kabarnya menguatkan warna.

Kombinasi warna ini juga dipengaruhi tanah. Ketika dicelup, warna-warna terang tadi berubah menjadi nuansa pastel yang lebih kalem. Warna-warna tersebut mencerminkan  karakter orang Banten yang bersemangat, ekspresif tetapi rendah hati.


Semangat kesultanan dan sejarah semakin terlihat pada nama-nama motif batik Banten kebanyakan. Ada Sabakingking (dari gelar Sultan Hasanuddin), Kawangsan (ada hubungannya dengan Pangeran Wangsa), Kapurban (ada kaitan dengan gelar Pangeran Purba), serta Mandalikan (berhubungan dengan Pangeran Mandalika). Ada lagi motif Srimanganti yaitu tempat raja bertatap muka dengan rakyat dan motif Surosowan, yaitu ibukota kesultanan Banten. Semuanya merupakan ragam hias dari karya seni abad ke-17 yang dibangkitkan kembali

Contoh Batik Banten antara lain :

Batik Banten Motif Singayaksa, motif ini diambil dari nama tempat Sultan Hasanuddin sholat Istikharah memohon petunjuk Allah dalam mendirikan keraton.

Batik Banten Motif Singayaksa
Source : http://sosbud.kompasiana.com

Batik Banten Motif Pancaniti, diambil dari nama tempat di mana Sultan Maulana Hasanuddin menyaksikan para prajuritnya berlatih dilapangan.

Batik Banten Motif Pancaniti
Source : http://sosbud.kompasiana.com

Batik Banten Motif Pamaranggen adalah nama tempat dimana para pengrajin keris dan asesoris keris dilingkungan kasultanan Banten.

Batik Banten Motif Pamaranggen
Source : http://sosbud.kompasiana.com

Batik Banten Motif Pasepen adalah nama tempat tata ruang istana tempat Sultan Maulana Hasanuddin melakukan meditasi di Kesultanan Banten.

Batik Banten Motif Pasepen
Source : http://sosbud.kompasiana.com

Batik Banten Motif Pejantren adalah motif ini terinspirasi dari nama tempat di mana para pengrajin tenun di wilayah Banten.

Batik Banten Motif Pejantren
Source : http://sosbud.kompasiana.com

Batik Banten Motif Surosowan adalah nama tempat atau ruang menghadap raja atau Sultan Kesultanan Banten.

Batik Banten Motif Surosowan
Source : http://sosbud.kompasiana.com

Batik Banten Motif Kapurban, Motif yang mengambil nama gelar diantaranya Sabakingking (gelar dari Sultan Maulana Hasanudin), Kawangsan (nama gelar yang diberikan kepada Pangeran Wangsa dalam penyebaran agama Islam), Kapurban (nama gelar yang diberikan kepada pangeran Purba dalam penyebaran agama Islam), Mandalikan (berhubungan dengan Pangeran Mandalika).

Batik Banten Motif Kapurban
Source: http://www.motifbatik.web.id

Dan yang telah kita bahas di awal tadi, yaitu batik yang paling menjadi ciri khas batik Banten.
yaitu batik Banten Motif Dataluya

Batik Banten Motif Datulaya
Source: http://batikindonesia.com

Batik Banten Motif Datulaya
Source: http://sosbud.kompasiana.com